Tiga puluh tahun yang lalu, ahli analisis es di Kutub Utara menemukan dalam contoh es yang diambil, kandungan sulfat dalam jumlah yang sangat tinggi pada kisaran tahun 1257 M. Tingginya kandungan sulfat ini akibat dari letusan besar gunung berapi yang menimbulkan perubahan iklim dalam skala dunia, namun sumber dari peristiwa letusan ini dalam waktu lama tetap tidak diketahui. Sebenarnya gunung berapi yang menyebabkan peristiwa ini adalah Samalas, yang terletak di Pegunungan Rinjani di Pulau Lombok. Reka ulang letusan ini oleh tim kami, yang terdiri dari ahli beberapa disiplin ilmu, memastikan bahwa ledakan ini adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah. Tiga ledakan besar menghasilkan endapan volkanik setebal 2,5 meter, dan awan panas yang menjulang setinggi 40 kilometer menghasilkan lapisan debu yang mengubur pulau tersebut setebal puluhan meter. Letusan ini juga diceritakan dalam legenda setempat yang ditulis di atas daun lontar. Melalui sumber-sumber tertulis setempat, terutama Babad Lombok, kita mengetahui bahwa letusan tersebut menghancurkan ibu kota kerajaan yang hilang, Pamatan, yang hingga kita masih terkubur reruntuhan di suatu tempat di pulau itu. Konferensi yang akan diselenggarakan ini akan menguraikan penelitian yang dilakukan tim kami, mulai dari tahap awal hingga penelitian yang masih dilakukan, untuk lebih memahami akibat yang ditimbulkan letusan tersebut, baik secara lokal, regional, maupun dunia. Koferensi ini akan dilakukan dalam bahasa Inggris, pukul 18.00 - 19.00
di IFI (Institut Français d'Indonésie)
Kedutaan Besar Prancis
Jl. Thamarin No 20
Jakarta PusatReservasi: reservation@ifi-id.com
Tel. 2355 7900


 konferensi